
Ketauhilah kawan ...
Air mata yang jatuh karena masalah-masalah duniawi hanyalah kesia-siaan belaka. Dia tidak memberikan apa-apa bagi ketenangan jiwa. Karena, dunia ini adalah tempat yang sangat rapuh untuk dijadikan tempat bersandar. Kita sering bersedih karena terlewatkan menonton acara TV kegemaran kita, tetapi kita tidak bersedih dengan terlambatnya kita dari sholat fardhu berjamaah. Kita sering bersedih karena waktu malam tidak diisi dengan berbagai hiburan, canda tawa dan pembicaraan yang tidak berarti, tetapi kita tidak bersedih dengan malam yang tidak diisi dengan Qiyamul Lail.
Oh, tidakkah kita telah banyak menumpuk kesedihan dalam hati kita ????
Sedangkan bagi para wali Allah, yang mereka sedihkan adalah urusan-urusan akhirat. Mereka bersedih apabila di malam hari mereka tidak mengerjakan Qiyamul lail. Mereka bersedih tidak mampu bersedekah, padahal mereka tidak punya kemampuan untuk itu. Mereka bersedih saat tidak sholat fardhu berjamaah. Mereka bersedih ketika melakukan dosa, sekalipun dosanya itu ringan. Mereka menangis di keheningan malam, memohon kepada-Nya, mengharap bantuan-Nya, pasarah kepada-Nya. Merekaa merasa bahagia bersama Allah. Hati mereka selalu terhibur walau dalam keadaan sepi. Titik pusat perhatian mereka adalah Akhirat. Hati mereka sabar. Jiwa mereka penuh ketulusan dan kekhusyuan. Bagi mereka, ujian dan cobaan adalah satu syarat untuk meninggikan derajat keimanan mereka.
Oleh sebab itu sobat ...
Tidak ada jalan bagi kita kecuali beriman dan bertaqwa. Karena itulah sebaik-baik bekal perjalanan. Saat awan mendung membalut kita, kelak Allah akn memberikan cahaya mentari yang menyejukkan. Saat dada kita terasa kering karena kerasnya ujian, Allah akan menurunkan hujan rahmat ke dalam hati kita. Jika kita beriman dan bertaqwa, Allah akan menerima setiap amal kita, Allah akan membimbing hingga masa akhir kita. Allah tidak akan menyia-nyiakan setiap detik yang telah kita persembahkan untuk negeri akhirat. Wallahua'lam

0 komentar:
Posting Komentar